Makassar kembali memberikan kesan mendalam bagi Anton. Kali ini, perjalanan disambut hangat oleh Andri, sosok yang dulu aktif dalam komunitas akun publik di purwokerto dari penyedia jasa internet Biznet Purwokerto. Setelah tiba dari penerbangan panjang, keduanya langsung memulai petualangan kuliner, dimulai dengan Coto Makassar Nusantara. Perpaduan rempah khas dan cerita nostalgia membuat pengalaman ini semakin istimewa.
Tak hanya berhenti di coto, kuliner berlanjut ke Sarabba Tempo Doeloe 39. Pisang goreng dengan sambal ingus khas Makassar dan minuman sarabba hangat menjadi sajian sempurna untuk menemani obrolan seputar jaringan internet desa. Andri dan Anton berdiskusi tentang proyek penyediaan internet desa melalui Bumdes dengan program dari Bakti Kominfo, yang diharapkan dapat mendukung pilar mobilitas Desa Cerdas.
Perjalanan ini juga membawa mereka ke Pantai Losari, meskipun kesempatan untuk memotret tulisan lengkap terganggu oleh panggung yang berdiri di lokasi. Namun, pengalaman tersebut tetap mengundang gelak tawa. Destinasi terakhir adalah toko oleh-oleh khas Makassar, menjadi penutup yang manis untuk hari yang penuh cerita dan inspirasi.
Anton bersiap berbagi semangatnya untuk memulai workshop selama empat hari kedepan di Makassar, mengusung tema Exit Strategy Desa Cerdas. Workshop ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan desa yang mandiri dan modern, memanfaatkan teknologi dan internet sebagai pilar utama.
Makassar tak hanya menghadirkan kelezatan kuliner, tetapi juga peluang besar untuk memperkuat sinergi desa melalui teknologi. Dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki, Anton berharap kontribusinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Perjalanan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan kreativitas mampu menciptakan perubahan besar, baik di ranah teknologi maupun kehidupan masyarakat desa.