Membangun Desa Cerdas: Sinergi Regulasi, Teknologi, dan Literasi Digital

Golden Flower Hotel Bandung menjadi tempat berlangsungnya Workshop Exit Strategy Desa Cerdas pada 28 November hingga 1 Desember 2024. Acara ini menghadirkan 50 peserta yang terdiri dari pemerintah desa, akademisi, dan mitra strategis untuk membahas pengembangan Desa Cerdas. Materi yang disampaikan para narasumber mencakup dukungan regulasi, capaian progres, hingga strategi keberlanjutan pasca-program.

Acara dimulai dengan materi “Support System Desa Cerdas” oleh Irfan Rachmady. Ia menekankan pentingnya regulasi yang adaptif sebagai landasan pengembangan desa berbasis teknologi. Supradesa menjadi model utama, dengan sinergi antara desa, pemerintah, dan sektor swasta sebagai kunci keberhasilan.

Hari berikutnya, Pri Anton Subardio membahas materi tentang Gambaran Umum Progress Capaian Desa Cerdas di masing – masing Wilayah selaras dengan enam pilar Desa Cerdas: masyarakat, ekonomi, tata kelola, lingkungan, mobilitas, dan kehidupan cerdas. Melalui diskusi aktif, peserta mengidentifikasi potensi dan kendala di masing-masing lokus. Pembelajaran ini memperdalam pemahaman peserta tentang konsep Desa Cerdas dan strategi implementasinya.

Arief Yudansha kemudian menutup dengan Rancangan Exit Strategy Desa Cerdas. Materi ini mengajarkan peserta menyusun langkah strategis untuk menciptakan kemandirian desa setelah program selesai. Komponen seperti pelatihan intensif, sistem monitoring, dan penggalangan dana lokal menjadi fokus utama.

Diskusi interaktif menghasilkan rekomendasi seperti pelatihan konten digital dan pengembangan indikator berbasis enam pilar. Tantangan seperti pengukuran outcome juga dibahas, dengan solusi melibatkan akademisi dan data terukur.

Hasil dari workshop ini memperlihatkan komitmen bersama untuk menjadikan Desa Cerdas sebagai model pembangunan berkelanjutan. Dengan kolaborasi lintas sektor, program ini diharapkan mampu mendorong kualitas hidup masyarakat desa melalui teknologi. Sebagai langkah awal, setiap peserta membawa strategi konkret untuk diterapkan di kabupaten masing-masing.