Pada 10 Oktober 2015, sembilan tahun yang lalu, Banyumas merasakan kebanggaan tersendiri dengan menjadi bagian dari rangkaian pre-event workshop paralel di 27 kota di Indonesia dan satu titik di Sydney, Australia. Tema besar saat itu adalah kependudukan, dan Hackathon Banyumas berhasil memukau para penyelenggara nasional dengan karya-karya inovatif dari para hacker muda. Anton, selaku Jong Banyumas atau Ketua Penyelenggara dan tim penyelenggara(campuran komunitas dan tuan rumah) di wilayah Banyumas Raya, masih ingat betul energi positif yang terpancar dari para peserta. Masing-masing kelompok yang terdiri dari tiga orang, menampilkan keahlian mereka sebagai mini perusahaan teknologi dengan satu pengembang aplikasi backend, satu desainer UI/UX, dan satu leader yang bisa juga mengembangkan aplikasi frontend.
Hackathon Banyumas menjadi sebuah momen bersejarah, terutama karena Purwokerto, yang sering kali diabaikan dalam penyelenggaraan event besar, akhirnya menjadi tuan rumah untuk acara teknologi tingkat nasional. Biasanya, event seperti ini hanya berfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, atau Surabaya. Namun, kali ini, Purwokerto berhasil membuktikan bahwa kota kecil juga mampu menyelenggarakan acara berkelas dengan peserta sebanyak 30 kelompok yang berkumpul di ST3Telkom Purwokerto (sekarang Telkom University Purwokerto).
Acara Hackathon Banyumas 2015 berhasil membuka mata banyak pihak bahwa Banyumas memiliki potensi besar dalam dunia teknologi. Peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat menjadi solusi untuk isu-isu nyata, terutama dalam bidang kependudukan. Lebih dari sekadar kompetisi, Hackathon Banyumas adalah ajang unjuk keahlian, kreativitas, dan kerja sama tim. Bukan hanya ide-ide yang dibawa peserta yang membuat bangga, tetapi juga cara mereka menyajikan solusi dengan presentasi yang menarik dan memikat.
Kini, dengan berakhirnya pandemi, harapan besar muncul untuk menghidupkan kembali semangat inovasi di Banyumas. Hackathon Banyumas 2025 direncanakan akan menjadi lebih seru dengan konsep dua hari satu malam, di mana para hacker muda Banyumas dapat kembali menunjukkan kemampuannya dalam pemrograman dan memberikan solusi teknologi yang mempermudah hidup manusia. Tantangan baru menanti, dan teknologi harus selalu menjadi alat untuk memudahkan, bukan sebaliknya.
Pertanyaan besar yang kini muncul adalah, di mana Hackathon Banyumas 2025 akan diadakan? Ada banyak kandidat yang berpotensi menjadi tuan rumah, mulai dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, UHB, Unsoed, hingga Telkom University Purwokerto. Bahkan, Rita Supermall Purwokerto bisa menjadi pilihan menarik untuk menyelenggarakan event ini. Satu hal yang pasti, semangat untuk mengadakan kembali Hackathon Banyumas semakin membara, dan harapan besar bahwa event ini akan menjadi magnet untuk menghidupkan kembali gairah teknologi di Purwokerto dan Banyumas Raya.