Acara Juguran Blogger Banyumas 2012 menjadi tonggak penting bagi komunitas blogger di Indonesia, di mana silaturahmi antar blogger dan pegiat desa dari berbagai penjuru negeri terjalin dengan apik. Dipimpin oleh Anton selaku ketua panitia, acara ini sukses menggabungkan keseriusan diskusi dengan momen santai penuh canda tawa—yang akhirnya membuat istilah “hahahihi” terkenal di kalangan blogger. Melalui berbagai acara menarik, Juguran ini berhasil menciptakan keakraban yang mendalam antar peserta.
Selain kehadiran para blogger, acara ini juga mengundang pegiat Gerakan Desa Membangun, yang berkontribusi dalam diskusi tentang literasi digital di desa. Tidak hanya sebagai ajang kumpul, acara ini menjadi ruang untuk memperkuat sinergi antara blogger dan pegiat desa, khususnya dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk memajukan desa. Berbagai sponsor yang mendukung, mulai dari aspek pendanaan hingga tempat, membantu kelancaran dan kesuksesan acara.
Salah satu momen paling bersejarah dari acara ini adalah saat sesi yang diisi oleh Sigit Widodo, ketua Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI). Ketika ditanya oleh Achmad Munawar, seorang kepala desa yang aktif menulis, mengapa desa-desa belum memiliki domain khusus yang resmi, Sigit memberikan jawaban yang inspiratif. Dari perbincangan ini, lahirlah gagasan tentang domain .desa.id yang kemudian dirumuskan secara resmi hingga menjadi domain khusus untuk desa di Indonesia.
Acara Juguran ini juga berdampak luar biasa bagi Banyumas, terutama dalam hal promosi wisata dan produk lokal. Tulisan para blogger tentang pengalaman mereka di Banyumas membuat tempat-tempat wisata semakin dikenal dan ramai pengunjung. Makanan khas pun semakin diminati, berkat ulasan yang muncul di pencarian Google berkat kepiawaian para blogger yang sudah diakui oleh algoritma Google. Efek positif dari ratusan tulisan blogger benar-benar memajukan daerah secara signifikan.
Tak hanya berdampak pada pariwisata, Juguran Blogger Banyumas juga menjadi saksi awal mula lahirnya domain .desa.id yang resmi disahkan pada 1 Mei 2013. Ini adalah prestasi yang luar biasa, tidak hanya bagi para pegiat desa, tetapi juga bagi perkembangan literasi digital di seluruh Indonesia. Desa-desa kini memiliki identitas digital yang resmi, menegaskan eksistensi mereka di dunia maya yang tanpa batas.
Melihat kesuksesan besar dari acara tahun 2012, harapan besar muncul untuk diadakannya kembali Juguran Blogger Banyumas pada tahun 2025. Dengan situasi yang sudah lebih baik pasca pandemi covid, ajang ini diharapkan kembali membawa kebaikan yang lebih luas, baik untuk para blogger, pegiat desa, maupun masyarakat Banyumas.
Dengan adanya sponsor, pembicara keren, dan semangat silaturahmi yang sama, Juguran berikutnya diharapkan dapat membawa dampak yang lebih besar dan mempererat komunitas blogger sekaligus mengangkat nama Banyumas di kancah nasional dan internasional.
