Pri Anton Subardio

Gerakan Desa Membangun: Mengubah Desa Menjadi Subjek Perubahan

Peserta Ulang Tahun Gerakan Desa Membangun yang ke 5

Pertemuan pada tahun 2010 antara Anton, mahasiswa Politeknik Pratama Purwokerto, dan Yossy Suparyo dari Jogja menjadi titik awal lahirnya ide besar, Gerakan Desa Membangun. Pertemuan yang diadakan dalam sebuah workshop Wikipedia mengajarkan teknik menulis dan berkontribusi di platform tersebut. Di sinilah, Anton memperkenalkan distro Linux yang ia remaster, yaitu Gethux Linux, yang berbahasa Banyumasan. Kolaborasi ini melahirkan gagasan untuk memanfaatkan teknologi agar lebih bermanfaat bagi desa.

Di Tasikmalaya, Desa Mandalamekar menjadi contoh nyata di mana Linux menjadi solusi bagi komputer tua yang sebelumnya tidak terpakai. Desa ini, tanpa akses listrik dan sinyal, berhasil menggunakan Gethux Linux untuk mengoptimalkan pelayanan desanya. Dengan dukungan tenaga surya, mereka tetap produktif, mencatat dan mengunggah informasi desa saat ada akses internet di kota, membuktikan bahwa teknologi dapat menjembatani keterbatasan.

Kisah Desa Mandalamekar yang berhasil menggunakan teknologi sederhana ini dan bercerita tentang program “saya suka menanam pohon” dari pemerintah desa mandalamekar menjadi sorotan nasional bahkan internasional. Pada tahun 2011, desa tersebut meraih Seacology Prize dari Amerika Serikat, yang semakin memperkuat visi bahwa desa-desa di Indonesia dapat bersuara melalui internet. Publikasi melalui situs web mandalamekar.or.id menjadi salah satu alat utama dalam menyebarluaskan cerita tentang desa mereka.

Video Penghargaan Seacology Prize 2011

Penggunaan Gethux Linux tidak hanya memperpanjang usia komputer tua, tetapi juga memberikan kesempatan bagi desa-desa seperti Mandalamekar untuk terus produktif. Dengan antusiasme dari warganya, desa ini mulai menciptakan konten-konten yang bermanfaat dan diunggah ke portal desa. Hal ini membuktikan bahwa meskipun ada keterbatasan infrastruktur, semangat untuk berkembang tetap menyala dengan bantuan teknologi yang tepat.

Kesuksesan Mandalamekar membuka jalan bagi lahirnya Gerakan Desa Membangun, yang mengajak ribuan desa di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak serupa. Dari desa yang tadinya dianggap objek, kini desa-desa tersebut menjadi subjek utama perubahan dengan memanfaatkan teknologi dan internet untuk memberdayakan diri.

See also  Ngopi Bareng di Milos Coffee: Awal Kolaborasi Teknologi dan Pendidikan Banyumas Raya

Gerakan ini menjadi inspirasi bagi lebih dari 75 ribu desa di Indonesia, memberikan suara kepada mereka untuk dikenal di kancah global. Teknologi, yang dulu dianggap terbatas untuk kota-kota besar, kini bisa menjadi alat utama bagi desa-desa untuk bersuara dan berkontribusi dalam pembangunan yang lebih inklusif.

2 Comments

  1. Maju terus GDM, untuk menuju digitalisasi masyarakat desa. Sukses selalu buat Pak Pri Anton dan team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *